Langsung ke konten utama

Persiapan Sebelum Merancang Instalasi Rumah (Domestik)



INSTALASI SATU

Persiapan Sebelum Merancang Instalasi Rumah (Domestik)

            Sebelum anda merancang atau mendesain instalasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1.      Drop tegangan pada instalasi.
2.      KHA (kemampuan hantar Arus) pada penghantar yang digunakan.

·         Drop tegangan
Drop tegangan atau rugi tegangan merupakan besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar. Drop tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Besarnya drop tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran Volt.
Di PUIL 2000 dijelaskan bahwa prosentase drop tegangan pada suatu instalasi tidak boleh melebihi 2% dari tegangan nominal.
·         Cara menghitung drop tegangan pada instalasi :
Untuk menghitung drop tegangan kita perlu mengtahui resistansi dari penghantar yang digunakan dalam instalasi dan besar arus listrik yang mengalir.
Kita dapat mengetahui resistansi dari penghantar dengan rumus R = ρ.L/A dimana R = resistansi, ρ = hambatan jenis, L = panjang penghantar, dan A = luas penampang penghantar. Berikut adalah tabel hambatan jenis dari beberapa macam penghantar.



                             Menurut hukum Ohm, V = I.R dan kita substitusikan R menjadi ρ.L/A. Sehingga kita dapatkan V = I. ρ.L/A. Jadi ruus dari drop tegangan adalah (V = 2 I. ρ.L/A). Kenapa harus dikali dua? Karena di PUIL 2000 dijelaskan dalam instalasi hambatan pada penghantar dianggap dua kalinya.

·         KHA (Kemampuan Hantar Arus) pada penghantar
Setiap kabel pada penghantar memiliki kemampuan hantar arus masing masing. Kabel dengan luas penampang lebih besar dengan bahan yang sama akan memiliki KHA yang lebih besar pula.
Bagaimana bila penghantar dialiri arus yang melebihi kemampuan hantar arusnya? Bila suatu penghantar dialiri arus yang lebih besar dari KHA kabel tersebut, maka rapat arus pada kabel tersebut semakin besar yang menyebabkan kabel panas dan akhirnya isolasi terbakar. Ini adalah salah satu penyebab kebakaran yang dikarenakan kesalahan seorang instalatir dalam merancang suatu instalasi.
KHA kabel ini nanti akan kita gunakan saat mengitung dan menentukan nilai pengaman dan ukuran kabel melalui rekapitulasi daya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Desain Instalasi Rumah (Domestik)

INSTALASI SATU ·          Membuat desai instalasi dengan single line diagram. Untuk membuat gambar desain, anda perlu memahami beberapa simbol dalam single line diagram. Berikut adalah beberapa simbol dalam single line diagram menurut PUIL 2000. Berikut adalah contoh denah rumah yang akan kita desain instalasi listriknya. Pertama kita temtukan titik lampu dan kotak kontaknya. Kita membuat dua tarikan dari PHB (panel hubung bagi). Grup satu untuk instalasi penerangan dan grup dua untuk kotak kontak. Kita tahu bahwa lampu LHE membutuhkan fasa dan netral untuk bisa menyala dan kotak kontak atau stop kontak membutuhkan fasa netral dan ground. Jadi gambar instalasinya akan menjadi seperti berikut. Langkah selanjutnya adalah membuat diagram panel serta rekapitulasi daya untuk menentukan pengaman dan ukuran kabel yang digunakan untuk instalasi. Rekapitulasi daya dan diagram panel akan ditunjukkan pada postingan berikutnya.

PERHUTUNGAN UKURAN KABEL dan NILAI PEMUTUS (REKAPITULASI DAYA)

PERHUTUNGAN UKURAN KABEL dan NILAI PEMUTUS (REKAPITULASI DAYA)             Rumah yang akan kita desain instalasinya  pada postingan sebelumnya memiliki dua tarikan pada PBH. Grup satu untuk instalasi penerangan dan grup dua untuk kotak kontak.             Pada grup satu terdapat beban dua lampu Philip LED 14 watt, dua lampu Philip LED 18 watt, dan satu lampu Philip tornado 23 watt. Pada grup dua terdapat beban dua kotak kontak yang masing masing 2 A.             Langkah pertama jumlah total beban pada grub satu yaitu 87 watt. Langkan kedua ubahlah satuannya menjadi VA atau dengan kata lain kita mengubahnya menjadi daya semu dengan cara dibagi cos φ. Nilai cos φ PLN adalah 0,8, jadi S = 87/0,8 = 108,75 VA. Setelah itu cari beban dalam Ampere. Untuk mencari I=S/V, jadi I = 108,75/220 = 0,49 A. Untuk melih jelasnya tentang segitiga daya bisa anda baca di  Listrik Bulak Balik postingan sebelumnya. Jadi beban pada grup satu adalah 0,49 A. Pada grup dua beban sudah dalam ben

Listrik bolak balik (AC)

INSTALASI SATU 1.       Arus bolak bali (AC) Arus dan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Konsep Induksi Faraday dan Arus Bolak-balik Konsep pembangkitan gelombang 3 fasa 2.       TEGANGAN EFEKTIF (RMS) 3.       FAKTOR DAYA Pertimbangkan sebuah rangkaian RL Hubungan antara berbagai bentuk daya bisa diilustrasikan menggunakan sebuah segitiga kekuatan. POWER FACTOR / FAKTOR DAYA Active Power P      = VI cos phi   watts Reactive Power Q = VI sin phi    VAr Apparent Power S = VI                  VA    S 2 = P 2 + Q 2