Langsung ke konten utama

TEKNOLOGI PENCAHAYAAN

Pengertian Dan Satuan

Arus cahaya :
Adalah jumlah cahaya, yang dipancarkan setiap detik oleh sebuah sumber cahayasatuannya lumen (lm), simbolnya (phi).

Kekuatan Penerangan :

Adalah arus cahaya yang jatuh pada sebuah satuan permukaan. Satuannya lux (lx). Simbolnya E. 1 Lux = 1 Lumen / m2

Luminansi :

Adalah kekuatan cahaya/m2 luas semu suatu sumber cahayaatau suatu permukaan yang diterangi. Satuannya Cd/cm2 atau Cd/m2. Simbolnya L.

Rendemen Penerangan :

Adalah perbandingan antara arus cahaya berguna (arus cahaya yang akhirnya menimpa permukaan sesuatu), dan jumlah arus cahaya yang dipancarkan olehsuatu sumber cahaya.Rendemen penerangan ini tergantung dari :
  • ·    Sistem penerangan (langsung, tak langsung dsb)
  • ·   Hasil gunanya armatur (perlengkapan)
  • ·    Faktor pantulan : langit-langit, dinding dan lantai;
  • ·    Perbandingan tinggi, lebar dan panjang ruangan.
  • ·    Pembagian titik-titik cahaya.



Faktor Depresiasi/Pengurangan :

Adalah menurunnya kekuatan penerangan karena debu, menuanya lampu.
Besarnya faktor ini tergantung dari :

  • ·         Penggunaak ruangan dan sifat ruangan.






Perbedaan antara lumen dan candela :

                    Perbedaan Kekuatan Penerangan dengan luminansi(Verlichting karya J.W. Favie dan rekan-rekan) kuat penerangan pada buku A sama besarnya dengan buku B tetapi luminasi buku A lebih besar dari pada luminasi meja B.


1 Radial bintang (Ø)I = 1 
Cd O = 1 m2
Ø = 1 lm
E = 1 Lux
L = 0,318 cd/m2
( jika memantulkan /Menembus cahaya 100% )


HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI SATUAN

Contoh perhitungan :

1.Suatu arus cahaya sebesar 5000 lumen jatuh pada sebuah permukaan yang luasnya 10m2. Berapa besar rata – rata kekuatan penerangannya ?

2.Sebuah lampu dengan jejuatan “ cahaya “ 50 candela. Berapakah besar kekuatan penerangannya pada sebuah titik dalam jarak 2 m dari lampu?

Kekuatan penerangan pada sebuah titik = kekuatan cahaya( dalam Lux ) / Kuadrat dari jarak hingga sumber cahaya

E = Kekuatan penerangan mendatar pada P dalam Lux.
I     = Kekuatan cahaya dari sumber cahaya kearah P dalam cd.
H = Tinggi sumber cahayL diatas permukaan kerja.
α  = Sudut antara garis tegak lusrus sumber cahaya pada permukaan garis dari L dan P.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Desain Instalasi Rumah (Domestik)

INSTALASI SATU ·          Membuat desai instalasi dengan single line diagram. Untuk membuat gambar desain, anda perlu memahami beberapa simbol dalam single line diagram. Berikut adalah beberapa simbol dalam single line diagram menurut PUIL 2000. Berikut adalah contoh denah rumah yang akan kita desain instalasi listriknya. Pertama kita temtukan titik lampu dan kotak kontaknya. Kita membuat dua tarikan dari PHB (panel hubung bagi). Grup satu untuk instalasi penerangan dan grup dua untuk kotak kontak. Kita tahu bahwa lampu LHE membutuhkan fasa dan netral untuk bisa menyala dan kotak kontak atau stop kontak membutuhkan fasa netral dan ground. Jadi gambar instalasinya akan menjadi seperti berikut. Langkah selanjutnya adalah membuat diagram panel serta rekapitulasi daya untuk menentukan pengaman dan ukuran kabel yang digunakan untuk instalasi. Rekapitulasi daya dan diagram panel akan ditunjukkan pada postingan berikutnya.

PERHUTUNGAN UKURAN KABEL dan NILAI PEMUTUS (REKAPITULASI DAYA)

PERHUTUNGAN UKURAN KABEL dan NILAI PEMUTUS (REKAPITULASI DAYA)             Rumah yang akan kita desain instalasinya  pada postingan sebelumnya memiliki dua tarikan pada PBH. Grup satu untuk instalasi penerangan dan grup dua untuk kotak kontak.             Pada grup satu terdapat beban dua lampu Philip LED 14 watt, dua lampu Philip LED 18 watt, dan satu lampu Philip tornado 23 watt. Pada grup dua terdapat beban dua kotak kontak yang masing masing 2 A.             Langkah pertama jumlah total beban pada grub satu yaitu 87 watt. Langkan kedua ubahlah satuannya menjadi VA atau dengan kata lain kita mengubahnya menjadi daya semu dengan cara dibagi cos φ. Nilai cos φ PLN adalah 0,8, jadi S = 87/0,8 = 108,75 VA. Setelah itu cari beban dalam Ampere. Untuk mencari I=S/V, jadi I = 108,75/220 = 0,49 A. Untuk melih jelasnya tentang segitiga daya bisa anda baca di  Listrik Bulak Balik postingan sebelumnya. Jadi beban pada grup satu adalah 0,49 A. Pada grup dua beban sudah dalam ben

Listrik bolak balik (AC)

INSTALASI SATU 1.       Arus bolak bali (AC) Arus dan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Konsep Induksi Faraday dan Arus Bolak-balik Konsep pembangkitan gelombang 3 fasa 2.       TEGANGAN EFEKTIF (RMS) 3.       FAKTOR DAYA Pertimbangkan sebuah rangkaian RL Hubungan antara berbagai bentuk daya bisa diilustrasikan menggunakan sebuah segitiga kekuatan. POWER FACTOR / FAKTOR DAYA Active Power P      = VI cos phi   watts Reactive Power Q = VI sin phi    VAr Apparent Power S = VI                  VA    S 2 = P 2 + Q 2